Perilaku individu dipengaruhi oleh motivasi, kemampuan,
peranan persepsi, dan faktor situasi (MARS). Motivasi merupakan kekuatan
didalam diri seseorang yang mempengaruhi arahnya, intesitas, dan ketekunan
perilaku sukarela. Kemampuan meliputi bakat alami dan kemampuan belajar yang
diperlukan untuk berhasil dalam menyelesaikan tugas. Peranan persepsi adalah
keyakinan seseorang mengenai perilaku yang sesuai atau diperlukan dalam situasi
tertentu. Faktor situasi adalah kondisi lingkungan yang menghambat atau
memudahkan kinerja dan perilaku karyawan.
Kepribadian adalah pola pikir yang relatif mengenai
pemikiran, emosi, dan kebiasaan yang menjadi cirri seseorang, bersamaan dengan
proses psikologi dibalik karakteristik. Sebuah dasar pemikiran dari teori
kepribadian adalah bahwa karakteristik atau ciri yang melekat dapat
diidentifikasikan dengan konsistensi atau stabilitas dari perilaku mereka
diseluruh waktu dan situasi. Secara luas, konsep sifat-sifat kepriabadian
memungkinkan kita untuk menamai dam memahami perbedaan individu. Para ahli
sependapat bahwa kepribadian terbentuk oleh alam dan pemeliharaan, waluapun
masih dalam perdebatan. Alam mengacu pada gen yang diwarisi oleh orangtua.
Meski kepribadian dipengaruhi oleh faktor keturunan, kepribadian juga
dipengaruhi oleh pemeliharaan pada tingkat tertentu seperti sosialisasi,
pengalaman hidup, dan bentuk-bentuk reaksi dengan lingkungan.
Salah satu yang paling
penting dari teori kepribadian adalah memiliki sifat kepribadian yang spesifik.
Model dari sifat-sifat kepribadian yang paling dihormati secara luas adalah
Five Factor Model yang secara ringkas disingkat menjadi CANOE.
1.
Conscientousness (sifat berhati-hati)
2.
Agreeableness (mudah bersepakat)
3.
Neoriticism
4.
Openness to Experience (terbuka terhadap hal baru)
5.
Extraversion (ekstraversi)
Kelima
dimensi kepribadian ini tidak independen satu sama lain.
Selain Five Factor Model ada teori Jung yang pengukurannya
melalui Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) yang merupakan bagaimana orang lebih
memilih untuk memahami dan menilai informasi. Orang dengan orientasi mengamati
adalah orang yang terbuka, penasaran dan fleksibel, dan lebih memilih
beradapatasi seacara spontan. Tipe penilai lebih memilih keteraturan dan
terstruktur dan ingin menyelesaikan masalah secara cepat.
Kepribadian jelas konsep yang sangat penting untuk
mengerti, memprediksi, dan merubah kebiasaan dalam standar organisasi. Namun,
ada beberapa masalah dalam tes kepribadian. Pertama adalah bahwa kebanyakan tes
skala laporan diri memungkinkan pemohon atau karyawan untuk memalsukan jawaban
mereka. Kedua, adalah bahwa kepribadian meupakan alat prediksi yang relatif
lemah dalam menilai kinerja seseorang.
Konsep diri (self-concept) mengacu pada keyakinan diri dan
evaluasi diri individu. Konsep diri sangat penting untuk memahami persepsi
individu, sikap, keputusandan perilaku. Tiga structural dimensi konsep diri
adalah kompleksitas, konsistensi dan kejelasan. Structural tersebut
mempengaruhi kemampuan beradaptasi individu. Self-enhancement (peningkatan
diri) adalah orang-orang yang pada dasarnya temotivasi untuk menaikan dan
menjaga konsep dirinya yang sudah ada. Self-verification (verifikasi diri)
adalah orang yang termotivasi untuk memverifikasi danmempertahankan konsep diri
yang sudah ada. Self-evaluation (evaluasi diri) sebagian besar didefinisikan
oleh tiga konsep, yaitu harga diri, keberhasilan dan lokus kontrol.
·
Harga diri (self-esteem) adalah sejauh mana
orang suka, hormat dan puas dengan diri mereka sendiri
·
Keberhasilan diri ( self-efficacy) adalah
seseorang yang yakin bahwa dia memiliki kemampuan, motivasi dan peranan
persepsi yang benar dan situasi yang menguntungkan untuk berhasil menyelesaikan
tugas. Umumnya keberhasilan diri adalah persepsi kompetensi seseorang untuk
melakukannya diberbagai situais.
·
Lokus kontrol didefinisikan sebagai keyakinan
umum seseorang bahwa dia adalah penentu dari nasibnya. Individu dengan lokus
kontrol internal percaya bahwa karakteristik pribadi mereka sangan mempengaruhi
keberhasilan hidup. Sedangkan individu lokus kontrol eksternal percaya bahwa
peristiwa dalam kehidupan mereka dipengaruhi terutama nasib, keberuntungan,
atau kondisi dalam luar lingkungan.
Konsep diri terbagi menjadi dua kategori, yaitu identitas
personal dan identitas sosial. Identitas personal terdiri dari karakteristik
yang membuat kita unik dan berbeda dari orang dalam kelompok sosial yang
berhubungan dengan kita. Identitas sosial merupakan orang yang mendefinisikan
diri mereka dalam kelompok yang mereka miliki atau memiliki ketertarikan
sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar