Selasa, 28 Februari 2012

Learning


Learning (pembelajaran) adalah perubahan permanen secara relatif dalam hal tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungan. Pembelajaran terjadi saat seseorang yang belajar berperilaku berbeda dan pembelajaran terjadi ketika berinteraksi dengan lingkungan menyebabkan perubahan perilaku. Kita belajar melalui panca indera kita, seperti melalui penetlitian, pengamatan, dan pengalaman. Beberapa hal yang kita pelajari adalah pengetahuan yang eksplisit seperti membaca informasi.
Tacit knowledge (pengetahuan yang tersirat) adalah pengetahuan yang tertanam dalam tindakan dan cara berpikir kita dan ditransmisikan hanya melalui pengamatan dan pengalaman. Tacit knowledge tidak didokumentasikan, melainkan diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung. Tiga perspektif mengenai learning tacit dan explicit knowledge adalah reinforcement (penguatan), social learning (belajar sosial), dan pengalaman langsung.
Modifikasi perilaku merupakan teori yang menjelaskan belajar dalam hal anteseden dan konsekuensi dari perilaku. Modidikasi perilaku bukanlah pertanyaan mengenai gagasan pemikiran adalah bagian dari proses pembelajaran, tapi terlihat bahwa pemikiran manusia sebagai tahap antara perilaku dan lingkungan. Tujuan utama dari modifikasi perilaku adalah mengubah perilaku (B) dengan mengelola anteseden (A) dan konsekuensi (C). Proses ini diilustrasikan dengan A-B-C model modifikasi perilaku. Anteseden (A) adalah hal yang terjadi sebelum perilaku tertentu, perilaku (B) adalah sifat yang tepat dari perilaku tersebut, dan konsekuensi (C) adalah hal yang terjadi setelah perilaku.
Modifikasi perilaku mengidentifikasikan empat tipe dari konsekuensi yang disebut contingencies of reinforcement (kontijensi penguatan), yang kuat, memelihara, atau mengurangi kemungkinan perilaku tersebut akan diulang.
  • Penguatan positif : terjadi ketika pengenalan konsekuensi meningkat atau mempertahankan frekuensi atau kemungkinan masa depan dari suatu perilaku.
  •   Hukuman : terjadi ketika konsekuensi mengurangi frekuensi atau kemungkinan masa depan pada suatu perilaku. Tipe konsekuensi melibatkan suatu pengenalan yang dihindari oleh para pegawai.
  • Penguatan negatif : terjadi ketika memberhentikan atau menghindari konsekuensi meningkat atau mempertahankan frekuensi atau kemungkinan masa depan dari suatu perilaku.
  • Kepunahan : terjadi ketika perilaku sasaran berkurang karena tidak ada konsekuensi yang mengikutinya.
Teori belajar sosial adalah teori yang menyatakan bahwa kebanyakan pembelajaran terjadi dengan mengamati orang lain dan membuat model perilaku yang mengarah pada hasil yang menguntungkan dan menghindari perilaku yang mengarah pada konsekuensi hukuman. Bentuk dari pembelajaran ini terjadi dengan tiga cara:
1.       Behavior modeling (pemodelan perilaku)
Orang belajar dengan mengamati perilaku dari model peran pada tugas penting, mengingat elemen-elemen yang penting dari pengamatan dan mempraktekkan perilaku tersebut. Ini adalah bentuk pembelajaran yang bernilai karena pengetahuan yang tersirat dan keterampilan diperoleh terutama dari pengamatan dan praktek.

2.       Learning behavior consequences ( belajar perilaku konsekuensi)
Orang belajar konsekuensi perilaku melalui logika dan pengamatan, tidak hanya melalui pengalaman langsung. Mereka secara logis mengantisipasi konsekuensi setelah tugas dengan baik atau buruk. Mereka juga belajar konsekuensi perilaku dengan mengamati pengalaman orang lain.

3.       Self-reinforcement (penguatan diri)
Terjadi ketika seseorang mempunyai kendali atas penguat tapi tidak “mengambil” sampai ia menyelesaikan tujuan yang ditetapkan sendiri.

Bersama dengan modifikasi perilaku dan belajar sosial, hal lain yang dipelajari adalah melalui pengalaman langsung. Pada kenyataannya, kebanyakan pengetahuan tersirat dan kemampuan diperoleh melalui  pengalaman dan juga pengamatan. Pada umumnya, pengalaman belajar dimulai ketika kita terlibat dengan lingkungan, lalu mencerminkan pengalaman dan bentuk teori tentang dunia disekitar kita bekerja.
Pada dasarnya, kita akan mengamati yang ada disekitar kita. kita belajar dengan cara tersebut.
melihat                                 mengamati                         tindakan
Jika tindakan yang dilakukan mendapat tanggapan positif, maka tindakan tersebut akan dilakukan lagi. Namun, jika tindakan yang diambil mendapat tanggapan yang negatif, maka tindakan tersebut tidak akan dilakukan lagi.

Senin, 27 Februari 2012

Persepsi



Persepsi adalah proses menerima informasi dan mengerti dunia disekitar kita. Atau dapat juga diartikan persepsi sebagai sebuah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Menurut Shcemernhom (2005), persepsi dipengaruhi oleh:
1.       Perveiver , cenderung melihat orang lain sebagai dirinya sendiri (orang yang menilai):
·         Experience
·         Needs or motives
·         Values
·         Attitude
2.       Setting, berkaitan dengan keseimbangan:
·         Physical
·         Social
·         Organizational
3.       perceived, mempersepsikan orang lain (orang yang dinilai):
·         Contrast
·         Figured-ground separation
·         Size
·         Intensity
·         Motion
·         Repetition/novelty

Stereotip adalah meniliai seseorang berdasarkan persepsi tentang dimana ia tergabung. Kita mengandalkan generalisasi dalam kehidupan sehari-hari karena dinilai generalisasi dapat membantu kita dalam mengambil keputusan secara cepat dan akurat. Generalisasi adalah sebuah cara penyederhanaan dunia yang kompleks, dan memungkinkan kita mempertahankan konsistensi. Contohnya, jika suatu perusahaan menginginkan seorang pegawai yang bisa bekerja secara efektif, maka perusahaan tersebut akan mencari orang Cina atau Asia karena orang Cina atau Asia terkenal dengan orang-orang yang bekerja dengan efektif.

Attribution Theory adalah proses individu dalam mengamati perilaku untuk menentukan apakah hal tersebut disebabkan secara internal atau eksternal. Perilaku yang disebabkan secara internal adalah perilaku yang diyakini dipengaruhi oleh kendali pribadi seorang individu. Sedangkan perilaku yang disebabkan secara eksternal dianggap sebagai akibat dari sebab-sebab luar yaitu, individu tersebut telah dipaksa untuk berperilaku demikian oleh situasi. Penentuan perilaku bergantung pada tiga faktor, yaitu:
Ø  Konsistensi. Jika konsistensi tinggi, maka perilaku dipengaruhi oleh internal. Sedangkan, jika konsistensi rendah, maka perilaku dipengaruhi oleh eksternal.
Ø  Kekhususan. Jika kekhususan  tinggi, maka perilaku dipengaruhi oleh eksternal. Sedangkan, jika kekhususan rendah, maka perilaku dipengaruhi oleh internal.
Ø  Konsensus. Jika konsensus tinggi, maka perilaku dipengaruhi oleh eksternal. Sedangkan, jika konsistensi rendah, maka perilaku dipengaruhi oleh internal.

Kita cenderung membuat penilaian awal. Penilaian tersebut biasanya merendahkan pengaruh faktor eksternal dan meninggikan pengaruh internal atau pribadi. Hal ini disebut fundamental attribution error. Self-serving bias adalah kecenderungan individu untuk menghubungkan keberhasilan mereka dengan faktor internal, sedangkan jika mengalami kegagalan akan menghubungkannya dengan faktor eksternal. Self-fulfilling prophecy adalah harapan kita mengenai orang lain karena orang lain bertindak sesuai dengan harapan kita. Dengan kata lain, persepsi dapat mempengaruhi realitas. Empat kesalahan persepsi:
1.       Halo effect, kesan umum kita tentang seseorang biasanya berdasarkan satu karakteristik yang menonjol.
2.       Primacy effect, kita dengan cepat menyatakan pendapat orang atas dasarinformasi pertama yang yang kita terima tentang mereka.
3.       Recency effect, informasi terbaru mendominasi persepsi kita tentang orang lain.
4.       False-consensus effect, kita melebih-lebihkan sejauh mana orang lain memiliki keyakinan dan karakteristik mirip dengan diri kita sendiri.


Tidak ada persepsi yang salah. Persepsi adalah hal yang netral. Yang membedakannya hanyalah bagaimana  cara informasi  diolah (selective attention). Persepsi yang diperkuat oleh situasi akan menjadi sikap. Sikap yang dilakukan terus menerus akan menjadi kebiasaan. Dan kebiasaan yang dilakukan terus menerus akan menjadi ciri (traits).

Kepribadian



Perilaku individu dipengaruhi oleh motivasi, kemampuan, peranan persepsi, dan faktor situasi (MARS). Motivasi merupakan kekuatan didalam diri seseorang yang mempengaruhi arahnya, intesitas, dan ketekunan perilaku sukarela. Kemampuan meliputi bakat alami dan kemampuan belajar yang diperlukan untuk berhasil dalam menyelesaikan tugas. Peranan persepsi adalah keyakinan seseorang mengenai perilaku yang sesuai atau diperlukan dalam situasi tertentu. Faktor situasi adalah kondisi lingkungan yang menghambat atau memudahkan kinerja dan perilaku karyawan.

Kepribadian adalah pola pikir yang relatif mengenai pemikiran, emosi, dan kebiasaan yang menjadi cirri seseorang, bersamaan dengan proses psikologi dibalik karakteristik. Sebuah dasar pemikiran dari teori kepribadian adalah bahwa karakteristik atau ciri yang melekat dapat diidentifikasikan dengan konsistensi atau stabilitas dari perilaku mereka diseluruh waktu dan situasi. Secara luas, konsep sifat-sifat kepriabadian memungkinkan kita untuk menamai dam memahami perbedaan individu. Para ahli sependapat bahwa kepribadian terbentuk oleh alam dan pemeliharaan, waluapun masih dalam perdebatan. Alam mengacu pada gen yang diwarisi oleh orangtua. Meski kepribadian dipengaruhi oleh faktor keturunan, kepribadian juga dipengaruhi oleh pemeliharaan pada tingkat tertentu seperti sosialisasi, pengalaman hidup, dan bentuk-bentuk reaksi dengan lingkungan.
 Salah satu yang paling penting dari teori kepribadian adalah memiliki sifat kepribadian yang spesifik. Model dari sifat-sifat kepribadian yang paling dihormati secara luas adalah Five Factor Model yang secara ringkas disingkat menjadi CANOE.
1.       Conscientousness (sifat berhati-hati)
2.       Agreeableness (mudah bersepakat)
3.       Neoriticism
4.       Openness to Experience (terbuka terhadap hal baru)
5.       Extraversion (ekstraversi)
Kelima dimensi kepribadian ini tidak independen satu sama lain.

Selain Five Factor Model ada teori Jung yang pengukurannya melalui Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) yang merupakan bagaimana orang lebih memilih untuk memahami dan menilai informasi. Orang dengan orientasi mengamati adalah orang yang terbuka, penasaran dan fleksibel, dan lebih memilih beradapatasi seacara spontan. Tipe penilai lebih memilih keteraturan dan terstruktur dan ingin menyelesaikan masalah secara cepat.

Kepribadian jelas konsep yang sangat penting untuk mengerti, memprediksi, dan merubah kebiasaan dalam standar organisasi. Namun, ada beberapa masalah dalam tes kepribadian. Pertama adalah bahwa kebanyakan tes skala laporan diri memungkinkan pemohon atau karyawan untuk memalsukan jawaban mereka. Kedua, adalah bahwa kepribadian meupakan alat prediksi yang relatif lemah dalam menilai kinerja seseorang.

Konsep diri (self-concept) mengacu pada keyakinan diri dan evaluasi diri individu. Konsep diri sangat penting untuk memahami persepsi individu, sikap, keputusandan perilaku. Tiga structural dimensi konsep diri adalah kompleksitas, konsistensi dan kejelasan. Structural tersebut mempengaruhi kemampuan beradaptasi individu. Self-enhancement (peningkatan diri) adalah orang-orang yang pada dasarnya temotivasi untuk menaikan dan menjaga konsep dirinya yang sudah ada. Self-verification (verifikasi diri) adalah orang yang termotivasi untuk memverifikasi danmempertahankan konsep diri yang sudah ada. Self-evaluation (evaluasi diri) sebagian besar didefinisikan oleh tiga konsep, yaitu harga diri, keberhasilan dan lokus kontrol.

·         Harga diri (self-esteem) adalah sejauh mana orang suka, hormat dan puas dengan diri mereka sendiri
·         Keberhasilan diri ( self-efficacy) adalah seseorang yang yakin bahwa dia memiliki kemampuan, motivasi dan peranan persepsi yang benar dan situasi yang menguntungkan untuk berhasil menyelesaikan tugas. Umumnya keberhasilan diri adalah persepsi kompetensi seseorang untuk melakukannya diberbagai situais.

·         Lokus kontrol didefinisikan sebagai keyakinan umum seseorang bahwa dia adalah penentu dari nasibnya. Individu dengan lokus kontrol internal percaya bahwa karakteristik pribadi mereka sangan mempengaruhi keberhasilan hidup. Sedangkan individu lokus kontrol eksternal percaya bahwa peristiwa dalam kehidupan mereka dipengaruhi terutama nasib, keberuntungan, atau kondisi dalam luar lingkungan.

Konsep diri terbagi menjadi dua kategori, yaitu identitas personal dan identitas sosial. Identitas personal terdiri dari karakteristik yang membuat kita unik dan berbeda dari orang dalam kelompok sosial yang berhubungan dengan kita. Identitas sosial merupakan orang yang mendefinisikan diri mereka dalam kelompok yang mereka miliki atau memiliki ketertarikan sosial.



Kamis, 16 Februari 2012

Pengertian Ekonomi Teknik


Ekonomi teknik adalah suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah dalam bidang teknik. Ekonomi teknik juga dapat diartikan sebagai sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan perbandingan ekonomi dalam suatu kasus di bidang teknik.

Ekonomi teknik memuat tentang bagaimana seorang engineering membuat keputusan yang dibatasi oleh beragam permasalahan berdasarkan proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi sehingga menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik dari berbagai pilihan alternatif. Dalam mengevaluasi beberapa alternatif yang tersedia, ekonomi teknik biasanya mempertimbangkan nilai uang terhadap waktu, estimasi perndapatan biaya, strategi keuangan, inflasi, depresiasi, pajak, periode perencanaan, tingkan bunga modal, perhitungan nilai,  harga,  dan rate of return.

Alasan timbulnya ekonomi teknik diantaranya:

  •  Sumber daya yang terbatas, seperti manusia dan material
  •  Kesempatan yang beragam
  • Waktu saat menggunakannya. Misal, membuat keputusan investasi modal

Tahapan anilisis ekonomi teknik:

  •  Definisikan masalah dan tujuannya
  • Mengumpulkan informasi yang relevan terkait kasus yang sedang dipelajari
  • Memunculkan alternatif-alternatif
  • Evaluasi masing-masing alternatif
  • Penentuan alternatif terbaik dengan beberapa kriteria 
  • Menerapkan hasilnya dan memantau kerjanya


dari berbagai sumber