Senin, 27 Februari 2012

Persepsi



Persepsi adalah proses menerima informasi dan mengerti dunia disekitar kita. Atau dapat juga diartikan persepsi sebagai sebuah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Menurut Shcemernhom (2005), persepsi dipengaruhi oleh:
1.       Perveiver , cenderung melihat orang lain sebagai dirinya sendiri (orang yang menilai):
·         Experience
·         Needs or motives
·         Values
·         Attitude
2.       Setting, berkaitan dengan keseimbangan:
·         Physical
·         Social
·         Organizational
3.       perceived, mempersepsikan orang lain (orang yang dinilai):
·         Contrast
·         Figured-ground separation
·         Size
·         Intensity
·         Motion
·         Repetition/novelty

Stereotip adalah meniliai seseorang berdasarkan persepsi tentang dimana ia tergabung. Kita mengandalkan generalisasi dalam kehidupan sehari-hari karena dinilai generalisasi dapat membantu kita dalam mengambil keputusan secara cepat dan akurat. Generalisasi adalah sebuah cara penyederhanaan dunia yang kompleks, dan memungkinkan kita mempertahankan konsistensi. Contohnya, jika suatu perusahaan menginginkan seorang pegawai yang bisa bekerja secara efektif, maka perusahaan tersebut akan mencari orang Cina atau Asia karena orang Cina atau Asia terkenal dengan orang-orang yang bekerja dengan efektif.

Attribution Theory adalah proses individu dalam mengamati perilaku untuk menentukan apakah hal tersebut disebabkan secara internal atau eksternal. Perilaku yang disebabkan secara internal adalah perilaku yang diyakini dipengaruhi oleh kendali pribadi seorang individu. Sedangkan perilaku yang disebabkan secara eksternal dianggap sebagai akibat dari sebab-sebab luar yaitu, individu tersebut telah dipaksa untuk berperilaku demikian oleh situasi. Penentuan perilaku bergantung pada tiga faktor, yaitu:
Ø  Konsistensi. Jika konsistensi tinggi, maka perilaku dipengaruhi oleh internal. Sedangkan, jika konsistensi rendah, maka perilaku dipengaruhi oleh eksternal.
Ø  Kekhususan. Jika kekhususan  tinggi, maka perilaku dipengaruhi oleh eksternal. Sedangkan, jika kekhususan rendah, maka perilaku dipengaruhi oleh internal.
Ø  Konsensus. Jika konsensus tinggi, maka perilaku dipengaruhi oleh eksternal. Sedangkan, jika konsistensi rendah, maka perilaku dipengaruhi oleh internal.

Kita cenderung membuat penilaian awal. Penilaian tersebut biasanya merendahkan pengaruh faktor eksternal dan meninggikan pengaruh internal atau pribadi. Hal ini disebut fundamental attribution error. Self-serving bias adalah kecenderungan individu untuk menghubungkan keberhasilan mereka dengan faktor internal, sedangkan jika mengalami kegagalan akan menghubungkannya dengan faktor eksternal. Self-fulfilling prophecy adalah harapan kita mengenai orang lain karena orang lain bertindak sesuai dengan harapan kita. Dengan kata lain, persepsi dapat mempengaruhi realitas. Empat kesalahan persepsi:
1.       Halo effect, kesan umum kita tentang seseorang biasanya berdasarkan satu karakteristik yang menonjol.
2.       Primacy effect, kita dengan cepat menyatakan pendapat orang atas dasarinformasi pertama yang yang kita terima tentang mereka.
3.       Recency effect, informasi terbaru mendominasi persepsi kita tentang orang lain.
4.       False-consensus effect, kita melebih-lebihkan sejauh mana orang lain memiliki keyakinan dan karakteristik mirip dengan diri kita sendiri.


Tidak ada persepsi yang salah. Persepsi adalah hal yang netral. Yang membedakannya hanyalah bagaimana  cara informasi  diolah (selective attention). Persepsi yang diperkuat oleh situasi akan menjadi sikap. Sikap yang dilakukan terus menerus akan menjadi kebiasaan. Dan kebiasaan yang dilakukan terus menerus akan menjadi ciri (traits).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar