Persepsi adalah proses menerima informasi dan mengerti dunia
disekitar kita. Atau dapat juga diartikan persepsi sebagai sebuah proses dimana
individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna
memberikan arti bagi lingkungan mereka. Menurut Shcemernhom (2005), persepsi
dipengaruhi oleh:
1.
Perveiver , cenderung melihat orang lain sebagai
dirinya sendiri (orang yang menilai):
·
Experience
·
Needs or motives
·
Values
·
Attitude
2.
Setting, berkaitan dengan keseimbangan:
·
Physical
·
Social
·
Organizational
3.
perceived, mempersepsikan orang lain (orang yang
dinilai):
·
Contrast
·
Figured-ground separation
·
Size
·
Intensity
·
Motion
·
Repetition/novelty
Stereotip
adalah meniliai seseorang berdasarkan persepsi tentang dimana ia tergabung.
Kita mengandalkan generalisasi dalam kehidupan sehari-hari karena dinilai
generalisasi dapat membantu kita dalam mengambil keputusan secara cepat dan
akurat. Generalisasi adalah sebuah cara penyederhanaan dunia yang kompleks, dan
memungkinkan kita mempertahankan konsistensi. Contohnya, jika suatu perusahaan
menginginkan seorang pegawai yang bisa bekerja secara efektif, maka perusahaan
tersebut akan mencari orang Cina atau Asia karena orang Cina atau Asia terkenal
dengan orang-orang yang bekerja dengan efektif.
Attribution Theory adalah proses
individu dalam mengamati perilaku untuk menentukan apakah hal tersebut
disebabkan secara internal atau eksternal. Perilaku yang disebabkan secara
internal adalah perilaku yang diyakini dipengaruhi oleh kendali pribadi seorang
individu. Sedangkan perilaku yang disebabkan secara eksternal dianggap sebagai
akibat dari sebab-sebab luar yaitu, individu tersebut telah dipaksa untuk
berperilaku demikian oleh situasi. Penentuan perilaku bergantung pada tiga
faktor, yaitu:
Ø Konsistensi.
Jika konsistensi tinggi, maka perilaku dipengaruhi oleh internal. Sedangkan,
jika konsistensi rendah, maka perilaku dipengaruhi oleh eksternal.
Ø Kekhususan.
Jika kekhususan tinggi, maka perilaku
dipengaruhi oleh eksternal. Sedangkan, jika kekhususan rendah, maka perilaku
dipengaruhi oleh internal.
Ø Konsensus.
Jika konsensus tinggi, maka perilaku dipengaruhi oleh eksternal. Sedangkan,
jika konsistensi rendah, maka perilaku dipengaruhi oleh internal.
Kita
cenderung membuat penilaian awal. Penilaian tersebut biasanya merendahkan
pengaruh faktor eksternal dan meninggikan pengaruh internal atau pribadi. Hal
ini disebut fundamental attribution error. Self-serving bias adalah kecenderungan individu untuk menghubungkan
keberhasilan mereka dengan faktor internal, sedangkan jika mengalami kegagalan
akan menghubungkannya dengan faktor eksternal. Self-fulfilling prophecy adalah harapan kita mengenai orang lain
karena orang lain bertindak sesuai dengan harapan kita. Dengan kata lain,
persepsi dapat mempengaruhi realitas. Empat kesalahan persepsi:
1.
Halo
effect, kesan umum kita tentang seseorang biasanya berdasarkan satu
karakteristik yang menonjol.
2.
Primacy
effect, kita dengan cepat menyatakan pendapat orang atas dasarinformasi
pertama yang yang kita terima tentang mereka.
3.
Recency
effect, informasi terbaru mendominasi persepsi kita tentang orang lain.
4.
False-consensus
effect, kita melebih-lebihkan sejauh mana orang lain memiliki keyakinan dan
karakteristik mirip dengan diri kita sendiri.
Tidak ada
persepsi yang salah. Persepsi adalah hal yang netral. Yang membedakannya hanyalah
bagaimana cara informasi diolah (selective
attention). Persepsi yang diperkuat oleh situasi akan menjadi sikap. Sikap
yang dilakukan terus menerus akan menjadi kebiasaan. Dan kebiasaan yang
dilakukan terus menerus akan menjadi ciri (traits).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar